Apakah di perguruan tinggi kalian masih mengadakan ujian
komprehensif? Bagaimana kesan kakak tingkat kalian mengenai ujian komprehensif
ini? Jika belum ada yang mengerti tentang ujian komprehensif, ujian
komprehensif adalah salah satu bentuk evaluasi secara menyeluruh. Mungkin
kebanyakan perguruan tinggi sudah tidak menyelenggarakan evaluasi ini, namun di
perguruan tempaku menimba ilmu masih menyelenggarakan ujian ini. Di Intitut
Agama Islam Negeri Tulungagung, ujian komprehensif diadakan sebagai salah satu
syarat sidang skripsi.
Jika bertanya kepada kakak
tingkat bagaimana rasanya ujian komprehensif, kebanyakan dari mereka mengatakan
‘Ujian komprehensif lebih susah dari pada sidang skripsi’ ‘Ujian komprehensif
adalah salah satu ujian hidup’ ‘Ujian komprehensif adalah ujian yang sangat
berat’ kabanyakan dari kakak tingkat selalu menjawabnya seperti itu. Walaupun terkadang aku berfikir bahwa
mereka terlalu berlebihan dalam memberikan jawaban. Pada saat awal penentuan,
ujian komprehensif awalnya akan dilaksanakan pada bulan desember, ternyata di
tunda. Hingga akhirnya aku memutuskan fokus mengerjakan skripsi sampai selesai
dengan tiga bab. Pada saat itu aku jadwal kembali di tetapkan pada 14-15
februari, namun ditunda kembali satu minggu. Setelah pendaftaran aku hanya
fokus pada penguasaan materi komprehensif.
Lebih dari tiga minggu aku
belajar tiga kali sehari, sudah seperi mandi dan makan sehari-hari. Pagi hari
tiga sampai empat jam, setelah sholat dhuhur hingga menunggu anak-anak les datang,
setelah maghrib sambil menunggu anak-anak datang. Berminggu-minggu aku
melakukan hal yang sama, sembari penelitian aku terus mempelajari materi yang
rapi aku rangkum sendiri dengan tulisan tangan agar mudah memahami. Senin 19
februari 2018 adalah hari pertama ujian komprehensif, kami yang ujian sesuai
huruf abjad dan bertepatan dengan ujian hari kamis mencari informasi dengan
giat tentang ujian komprehensif. Mereka bilang tergantung keberuntungan, karena
setiap dosen mempunyai karakter yang berbeda. Dan mereka juga membeberkan
materi yang diajukan, namun juga seperti itu cukup sulit mereka menjawabnya. Ujian komprehensif diatur sesuai urutan abjad, karena namaku
berawalan huruf ‘R’ dengan penuh syukur aku berada pada hari terakhir dan
urutan paling akhir di ujian kelompok.
Kamis,
akhirnya hari ini datang juga. Aku berangkat dari rumah pukul enam pagi
sendiri. Aku menuju gedung arif mustaqim dan duduk di kursi tunggu. Cuaca
benar-benar dingin, pendingin ruangan yang terus menyala membuat badan
menggigil. Aku melihat sekeliling dan masih belum ada yang datang, akhirnya aku
membuka buku dan belajar. Setengah jam kemudian temanku datang dan kami naik
kelantai enam gedung arif mustaqim. Pukul delapan ujian dimulain, satu persatu
dosen datang dan kami masih penasaran siapa penguji kami. Satu dosen datang di
kursi empat belas tempat kami ujian, Bapak Mustofa datang terlebih dahulu.
Karena satu dosennya belum datang, ujian dilaksanakan dua anak sekaligus. Badan
terasa panas dingin karena ujian, belajarpun sudah tidak dapat ditanggung otak.
Orang sebelumku bilang bahwa pertanyaannya mudah, dan tiba giliranku.
Dosen
tersebut menanyakan materi diluar kisi-kisi lebih tepatnya pada hal praktik
pengalaman lapangan. Pertanyaan beliau lebih mengarah kepada hal realita bukan
hanya teori, syukurlah satu dosen telah terlewati dengan jawaban yang
memuaskan. Satu dosen lagi datang dan ternyata dosen pembimbingku skripsi. Aku
sangat bersyukur karena beliau yang mengujiku komprehensif, beliau menanyakan
berbagai hal tentang sholat dan penelitian. Dan akhirnya kami menutup ujian
dengan foto bersama, Alhamdulillah ujian komprehensif berlalu dengan cukup
mudah dan penuh keberuntungan. Jika ujian komprehensif adalah sesuatu hal yang
sulit, tidak sama sekali tidak benar. Jika kalian berusaha, berdo’a dan belajar
hasil tidak akan mengkhianatinya.
Blitar, 22 Februari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar