Desa Pulerejo…
Jika aku boleh jujur, kamu bukanlah
tujuanku
Namun sekarang aku tahu bahwa
pulerejo adalah takdir kkn ku.
KKN
atau Kuliah Kerja Nyata begitulah kami menyebut pengalaman dua bulan
hidup bersama. Semua berawal dari pemilihan tempat yang dilakukan dengan sistem
online, saat itu kami berusaha tidak tidur hanya untuk mendaftarkan diri
ditempat yang mereka ingikan. Sementara aku tidak mengerti sama sekali lokasi
yang akan dibuat untuk kkn, karena rumah dekat dengan kecamatan bakung di kota
blitar pandangan pertama adalah kecamatan bakung. Saat itu aku telah membuat
list dengan pilihan pertama desa plandirejo dan pilihan kedua adalah desa bakung.
Karena menurut kakak tingkat desa plandirejo kondisi airnya baik-baik saja dan
di desa bakung penuh dengan wifi.
Kami
terjaga sepanjang demi menunggu sistem online dibuka, jam dua belas tepat kami
memantau masih belum bisa digunakan sistem online pendaftaran kkn ini. Hingga
jam satu aku melihat grup kelas di whatsapp telah ramai dengan pemilihan
online. Aku membuka link pendaftaran online dengan menggunakan wifi asrama,
bersaing dengan teman-teman yang juga menggunakan wifi asrama untuk pendaftaran.
Aku kesal sekali karena wifi asrama tidak bisa dibuat untuk pendaftaran online,
menunggu setengah jam, satu jam masih saja tidak bisa hingga akhirnya salah
satu teman kelas yang telah lancar mendaftar dengan wifi hp nya memamerkan diri
di grup kelas. ‘Bagaimana kalau kuota pendafataran habis untuk tempat yang aku
tuju?’ pikirku seperti itu benar-benar kalang kabut.
Karena
waktu itu dinihari, otak belum bisa diajak berfikir jernih. Akhirnya aku putus
asa dan meminta bantuan beberapa teman dan salah satunya teman sekelas yang
telah mendaftarkan diri. Aku mengirimkan data untuk pendaftaran dan data salah
satu temanku yang satu kamar di asrama. Aku tinggal sholat subuh karena
mengurus pendaftaran saja tidak terasa sudah subuh. Aku juga meminta teman
dekatku yang akan sama-sama merencanakan untuk satu desa untuk mendaftarkanku.
Setelah sholat aku mengecek hp dan melihat bahwa aku juga temanku telah sukses
di daftarkan di desa pilihanku. Karena satu desa ada dua posko, dan teman
dekatku bilang mereka memilih posko 2 akhirnya aku memikirkan hal yang sama
untuk di desa plandirejo posko 2. Aku membuka notifikasi hp dan melihat temanku
bilang bahwa aku di desa pulerejo 2, ‘heh? Pulerejo 2? Pulerejo itu desa
dibagian mana?’ tamatlah sudah.
Benar-benar
tidak menyangka bahwa temanku salah mendaftarkan di desa pulerejo, aku segera
meminta salah satu temanku untuk di daftarkan juga di desa pulerejo karena saat
itu aku tidak mempunyai teman di desa yang sama. Sukses~ salah satu temanku
telah sukses di rekrut di desa pulerejo 2. Aku dan teman dekatku pergi ke
kampus tanpa mandi terlebih dahulu untuk mencari teman untuk di daftarkan di
desa yang sama. Karena saat itu tidak tahu ada dua posko dan untuk apa kegunaan
kedua posko itu, kami pikir karena kami
satu desa pasti akan mudah ketemu. Hanya itulah kesimpulan awam kami tanpa
berpikir panjang aku mendaftarkan beberapa teman dari asrama dan dari kelas.
Notifikasi hp benar-benar tidak berhenti, laptop hingga membuka empat browser
secara bersamaan untuk mendaftarkan mereka.
Hingga
tak terasa sudah jam Sembilan siang, saat itu hari jum’at seperti biasa aku dan
teman sekelasku ada rutinan khotmil qur’an yang bertempat di trenggalek dan
temanku ada mata kuliah hari ini. Sudah terlambat dan terlalu siang karena
teman-teman yang tidak berhenti meminta bantuan untuk di daftarkan, kami
terlambat untuk agenda masing-masing. Aku segera pulang ke asrama lalu mandi
dan ke kos temanku untuk bersama-sama pergi ke khotmil qur’an teman sekelas
kami.
Jika dahulu pilihanku tidak salah sasaran
Apakah semua akan lebih baik?
Apakah jika dahulu aku tidak dengan orang-orang yang sama
Apakah semua akan lebih baik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar