Sabtu, 16 September 2017

CERITA DI BALIK PENDAFTARAN KKN

Desa Pulerejo…
Jika aku boleh jujur, kamu bukanlah tujuanku
Namun sekarang aku tahu bahwa pulerejo adalah takdir kkn ku.

            KKN atau Kuliah Kerja Nyata begitulah kami menyebut pengalaman dua bulan hidup bersama. Semua berawal dari pemilihan tempat yang dilakukan dengan sistem online, saat itu kami berusaha tidak tidur hanya untuk mendaftarkan diri ditempat yang mereka ingikan. Sementara aku tidak mengerti sama sekali lokasi yang akan dibuat untuk kkn, karena rumah dekat dengan kecamatan bakung di kota blitar pandangan pertama adalah kecamatan bakung. Saat itu aku telah membuat list dengan pilihan pertama desa plandirejo dan pilihan kedua adalah desa bakung. Karena menurut kakak tingkat desa plandirejo kondisi airnya baik-baik saja dan di desa bakung penuh dengan wifi.
            Kami terjaga sepanjang demi menunggu sistem online dibuka, jam dua belas tepat kami memantau masih belum bisa digunakan sistem online pendaftaran kkn ini. Hingga jam satu aku melihat grup kelas di whatsapp telah ramai dengan pemilihan online. Aku membuka link pendaftaran online dengan menggunakan wifi asrama, bersaing dengan teman-teman yang juga menggunakan wifi asrama untuk pendaftaran. Aku kesal sekali karena wifi asrama tidak bisa dibuat untuk pendaftaran online, menunggu setengah jam, satu jam masih saja tidak bisa hingga akhirnya salah satu teman kelas yang telah lancar mendaftar dengan wifi hp nya memamerkan diri di grup kelas. ‘Bagaimana kalau kuota pendafataran habis untuk tempat yang aku tuju?’ pikirku seperti itu benar-benar kalang kabut.
            Karena waktu itu dinihari, otak belum bisa diajak berfikir jernih. Akhirnya aku putus asa dan meminta bantuan beberapa teman dan salah satunya teman sekelas yang telah mendaftarkan diri. Aku mengirimkan data untuk pendaftaran dan data salah satu temanku yang satu kamar di asrama. Aku tinggal sholat subuh karena mengurus pendaftaran saja tidak terasa sudah subuh. Aku juga meminta teman dekatku yang akan sama-sama merencanakan untuk satu desa untuk mendaftarkanku. Setelah sholat aku mengecek hp dan melihat bahwa aku juga temanku telah sukses di daftarkan di desa pilihanku. Karena satu desa ada dua posko, dan teman dekatku bilang mereka memilih posko 2 akhirnya aku memikirkan hal yang sama untuk di desa plandirejo posko 2. Aku membuka notifikasi hp dan melihat temanku bilang bahwa aku di desa pulerejo 2, ‘heh? Pulerejo 2? Pulerejo itu desa dibagian mana?’ tamatlah sudah.
            Benar-benar tidak menyangka bahwa temanku salah mendaftarkan di desa pulerejo, aku segera meminta salah satu temanku untuk di daftarkan juga di desa pulerejo karena saat itu aku tidak mempunyai teman di desa yang sama. Sukses~ salah satu temanku telah sukses di rekrut di desa pulerejo 2. Aku dan teman dekatku pergi ke kampus tanpa mandi terlebih dahulu untuk mencari teman untuk di daftarkan di desa yang sama. Karena saat itu tidak tahu ada dua posko dan untuk apa kegunaan kedua posko itu,  kami pikir karena kami satu desa pasti akan mudah ketemu. Hanya itulah kesimpulan awam kami tanpa berpikir panjang aku mendaftarkan beberapa teman dari asrama dan dari kelas. Notifikasi hp benar-benar tidak berhenti, laptop hingga membuka empat browser secara bersamaan untuk mendaftarkan mereka.
            Hingga tak terasa sudah jam Sembilan siang, saat itu hari jum’at seperti biasa aku dan teman sekelasku ada rutinan khotmil qur’an yang bertempat di trenggalek dan temanku ada mata kuliah hari ini. Sudah terlambat dan terlalu siang karena teman-teman yang tidak berhenti meminta bantuan untuk di daftarkan, kami terlambat untuk agenda masing-masing. Aku segera pulang ke asrama lalu mandi dan ke kos temanku untuk bersama-sama pergi ke khotmil qur’an teman sekelas kami.

Jika dahulu pilihanku tidak salah sasaran
Apakah semua akan lebih baik?
Apakah jika dahulu aku tidak dengan orang-orang yang sama

Apakah semua akan lebih baik?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar