Bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, di 2018 Piala
Dunia berlangsung di Rusia. Kali ini baru kali ketiga aku menyaksikan Piala
Dunia, dulu aku menyaksikan piala dunia pertama keli di layar kaca saat 2010 di
Afrika Selatan. Seingatku dahulu aku masih kelas delapan dan usiaku mungkin
empat belas tahun. Aku dahulu sangat hafal dengan berbagai pemain dari
club-club ternama di eropa. Berbagai pemain bintang dari masing-masing tim aku
sangat tahu dan hafal, dahulu saat piala dunia di eropa Messi masih awal dua
puluh tahunan, dan sekarang messi sudah lebih dari tiga puluh tahun dengan
jambangnya yang memenuhi dagu.
Argentina adalah tim yang tetap aku
dukung, karena aku sangat menyukai messi sejak di Barcelona. Walaupun aku selalu
kagum dengan lini depan Argentina, namun aku selalu geram dengan lini belakang
Argentina. Waktu berlalu hal yang sama tetap terjadi. Saat piala dunia di
brasil dulu 2014, aku sudah menjadi mahasiswa baru. Dan aku sudah lama tak
melihat dunia sepak bola. Walaupun saat itu Argentina sampai ke Final, namun
aku sama sekali tak antusias saat piala dunia di brasil. Kini piala dunia
kembali ada saat aku sudah menyandang gelar sarjana. Aku kembali menyaksikan
piala dunia dengan menerka-nerka pemain, karena banyak yang aku tak tahu
sekarang.
Jika melihat piala dunia, aku selalu
teringat saat piala dunia 2010 di afrika selatan. Vuvuzela yang selalu
menghiasi pertandingan, Shakira dengan lagu waka-waka yang dikenal semua orang,
berbagai pemain bintang yang aku kenal. Semua terasa antusias yang lebih saat
itu, kini jika aku melihat kembali piala dunia aku sudah buta pemain. Jika
melihat berbagai tim, masih ada nama-nama yang aku kenal bebeapa. Seperti di
Argentina, Messi masih tetap menjadi andalan, Aguero juga masih ada, Masquerano,
Di Maria mereka juga masih ada. Namun, ada nama-nama baru seperti meza, pavon
dan lainya aku sudah tak tahu sama sekali. Di Tim lainpun Ronaldo juga tetap
jadi andalan, Pique’ , Iniesta, De Gea, Chicarto, Ozil, Kheidira, Muller. Hanya
pemain-pemain lawas seperti mereka yang aku ingat, selebihnya kini aku mulai
menerka-nerka kembali.
Di Tahun ini, aku kembali mencoba
menyukai sepak bola. Aku mulai mengenalkan diri pada mereka pemain-pemain yang
baru aku tahu. Era telah berganti dan aku juga bertambah tua. Sekarang sudah
dua puluh dua tahun, bukan lagi empat belas tahun yang sangat antusias. Mungkin
empat Tahun kedepan aku juga sudah melihat sepak bola dengan suamiku hehe.
Drama di rumput hijau sangat menarik, namun drama korea juga tak kalah menarik
ahaha. Semoga Allah SWT selalu memberikan keluargaku kesehatan, Amiiin...
Memories of World Cup
Blitar, 2018/06/19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar