Kamis, 29 September 2016

Daffodil




Seseorang yang sangat mengagumi hujan itu menanyakan sesuatu hal kepadaku “Kenapa kamu menyukai bunga matahari?” Karena bunga matahari merupakan lambang dari kesetiaan, karena bunga matahari selalu mengikuti arah di kemana matahari. Dia mengajukan sebuah kalimat lagi “Kamu tahu arti bunga daffodil? Bunga daffodil merupakan bunga untuk melambangkan akan memulai awal yang baru”
            Sesuatu hal yang telah mati, rasa yang hilang dari hati hingga keinginan untuk menjalin hubungan dengan seseorang sudah lenyap, tidak ingin sama sekali mengecap bagaimana indahnya menjalin hubungan dengan siapapun. Seorang gadis yang tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup kuat, hati yang rapuh dan juga perasaan yang lembut itu telah melupakan bagaimana indahnya menjalin hubungan dengan siapapun. Gadis itu bahkan telah memasang dinding yang kuat di hatinya, dia benar-benar yakin bahwa laki-laki hanya akan merusak hidupnya. Alasan nya hanya satu yaitu ‘Trauma’ seseorang ketika mendengar kata trauma yang ada di hatinya mungkin adalah sebuah belati yang menancap atau bahkan luka yang menganga.
            Gadis itu sama sekali tidak tertarik dengan para srigala buas yang berada di sekelilingnya, bahkan seseorang yang memakai sarung hitam, baju koko putih yang menjadi favoritnya selama ini sama sekali tidak membuat hatinya goyah. Dia tetap berpegang teguh dengan pendirianya bahwa laki-laki merupakan srigala buas yang hanya akan membutuhkan mangsa semata. Takut! Dia benar-benar trauma dengan laki-laki yang ingin mendekatinya dengan maksud tertentu, gadis ini memutuskan untuk berteman dengan siapapun bahkan dia memasang topeng sok kuat agar tidak terlihat lemah di hadapan orang lain, terutama di hadapan para srigala buas yang siap memangsanya. Trauma yang di miliki gadis ini sudah menuju tahap yang cukup kronis, karena dia merasa mati rasa dengan laki-laki, bahkan gadis ini sering merenung dan takut dengan dirinya sendiri.
            Ingatan gadis ini berputar pada kenangan yang sempat membuat nya bahagia dalam sesaat dan mengecap luka selama dia hidup dan tak kunjung mendapat obat yang tepat untuk lukanya. Gadis ini membuka dompet kain dengan rajutan hello kitty yang penuh dengan kenangan itu.
            “Dulu ini pernah membuat jantungku tak berhenti berpacu, namun sekarang rasanya pahit dan amat sangat sakit!” Gadis ini mengenggam semua tumpukan kertas yang di yakini nya sebagai kenangan yang menyakitkan itu, dia meremas kertas itu dalam kepalan tanganya, jelas sudah seberapa benci gadis ini pada tumpukan kertas yang berisi dengan kenangan menyakitkan itu. Gadis ini tak tahan lagi melihat dompetnya penuh dengan kumpulan kertas yang membuat semangat hidupnya menghilang. Dia melempar dengan kesalnya kertas itu kedalam tempat sampah yang menurutnya tempat tersebut merupakan tempat yang tepat untuk menaruh segenggam kenangan pahit itu.
            Gadis ini menoleh kearah dinding kamarnya yang penuh dengan berbagai notes dan juga kupu-kupu, dia mengambil satu kertas catatan itu “Bunga daffodil untuk memulai awal yang baru Gadis ini masih mengernyitkan dahinya, menandakan bahwa dia bingung dengan kata-kata ini. Seingatnya ini bukan kata-kata yang terlontar dari mulutnya atau yang dia dapat dari buku, dia mencoba mengingatnya dengan membolak-balik kertas itu dan berharap tahu dari mana dia memperoleh kata-kata itu. Dia menarik kedua ujung bibirnya membentuk senyuman manis, dan mengingat bahwa kata-kata itu dia dapat dari seseorang yang pernah dia kagumi, seseorang yang menjadi dambaan setiap wanita, seseorang yang pernah mengusik hatinya, seseorang yang selalu mempunyai seribu kata bijak untuk di katakan. Gadis ini tak henti-hentinya menyunggingkan senyumnya pada satu lembar kertas yang menjadi pembangkit mood nya saat itu.
            “Entah apa maksud dari bunga daffodil yang dia beritahukan kepadaku, entah itu hanya sebatas keinginannya untuk memulai sesuatu yang baru, atau dia menginginkan aku untuk bangkit dari keterpurukan dan memulai untuk membuat kenangan yang baru? Aku bahkan tidak berani bertanya” gadis ini beranjak dari ujung ranjang tempatnya duduk dan membaca catatan kecil itu dan menuju keluar rumah dan berharap bahwa hujan akan mengguyur tubuhnya. Entah hanya melihat catatan kecil itu atau apa, namun mood gadis ini telah membaik dan dia bertekad bahwa akan menata hatinya kembali dan akan memulai sesuatu hal baru yang akan menimbulkan hal baik bagi dirinya.



Keenam kelopak rapuh yang tak sanggup lagi menahan luka
Warna terang yang tersemat tak mampu lagi menghias duka
Tangkai yang kian lemah tak mempunyai semangat juang
Bahkan daun yang mengering tak mampu lagi menanamkan rasa senang
-Daffodil-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar