Selasa, 16 Januari 2018

AYAHKU


Seperti biasa sore hari satu persatu murid les berdatangan tak beratur jamnya karena hujan, hari itu setelah menjemput dilla dari pondok tahfidz aku pulang dan mengajari dilla dan salah satu murid les laki-laki. Hari itu kebetulan ada tugas Bahasa Arab tentang silsilah keluarga, setelah mengerjakan silsilah keluarga ada beberapa jawaban yang harus di koreksi pada saat itu. Kebetulan selain melengkapi juga harus mengartikan beberapa kata yang berhubungan dengan keluarga. Mengartikan kata demi kata, kalimat demi kalimat tanpa ada rengekan ataupun hal yang aneh. Tiba saat mengartikan bahasa arab yang artinya ‘ini ayahku’ salah satu murid laki-laki itu mengatakan sesuatu kepadaku.
“Kamu gak punya ayah kan” deg! Setelah tekadku melupakan hal yang berhubungan dengan ayah, untuk alasan yang bodoh aku sakit hati oleh perkataan anak kecil. Memang tidak benar dan tidak seharusnya aku merasakan sakit hati, lebih lagi karena anak kecil yang sepontan mengatakannya. Saat itu sepersekian detik aku bingung harus mengatakan apa, disisi lain ada dilla yang sangat polos mendengarkan perkataan itu. Aku segera menyadarkan diri dan mengalihkan kepada materi selanjutnya, dan akhirnya berlalu bergitu saja setelah semua pekerjaan rumah diselesaikan. Tapi tidak denganku, aku aku masih saja memikirkan perkataan anak kecil itu.

‘Darimana dia tahu? Kenapa dia bisa menyimpulkan begitu? Apa semua terlihat sangat nyata?’ Beberapa pertanyaan terus saja berada dalam pikiran dalam beberapa hari, bahkan beberapa hari kedepannya aku terus memikirkan setiap kali bertemu anak itu. Ah menyebalkan ketika memikirkannya lagi, kenapa pula aku harus sakit hati karena ucapan anak kecil? Benar benar membenci diriku sendiri karena hal itu. Semoga anak-anak tidak memikirkan hal yang berkaitan dengan ayahku, semoga aku terus di beri kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi mereka. Amin~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar