Lagi,
gadis itu hanya menatap nanar pada notebooknya. Gadis dengan mata sayu yang
terbalut indah di balik dua kaca matanya. Dan lagi-lagi pukul enam sore tepat,
tempat yang sama pula di gazebo paling ujung dengan dua pohon besar yang
menjadikan tempat itu enggan di singgahi oleh kebanyakan orang. Gadis itu
sesekali melihat pancaran mega merah yang menghiasi langit menandakan waktu
telah berganti, menandakan sang mentari telah menyelesaiakan tugasnya dan
berganti tugas dengan sang rembulan. Kenapa dengan gadis itu yang selalu
menantikan sesuatu di tempat yang suram seperti itu? Apakah dia vampir yang
menunggu bulan purnama datang?
Perlahan gadis itu mengangkat kakinya dengan sangat
malas, dengan wajah yang menunjukkan ekspresi yang sangat dingin. Gadis itu
melangkah perlahan melangkahkan kakinya dengan lebih cepat dan akhirnya gadis
itu berlari menghampiriku. Deg! dia menghampiriku seakan aku mangsanya, kenapa
sebenarnya dia tiba-tiba berlari menghampiriku. Kami sama sekali tak pernah
berkenalan sebelumnya. “Apa kamu punya cutter?”
“Cutter? Ah..Cutter..A..da..Tidak
aku tidak punya” Aku terbelalak dengan pertanyaan nya yang sangat tiba-tiba dan
membuatku terbata-bata saat menjawab. Kenapa dia meminjam cutter? Benarkah dia
vampir? Apakah aku mangsa selanjutnya? Siapa sebenarnya gadis itu? Aku hanya
menatapnya dan sesekali memalingkan wajah mencari beberapa kehidupan di
sekitar. Apakah tidak ada orang selain kami disitu, seakan berada di dunia yang
jauh dari kehidupan aku sangat sesak seperti ada yang mencekik leherku. Seluruh
tubuhku gemetar karena tatapan matanya yang nanar seakan meminta seluruh
darahku untuk dihisap. Tiba-tiba gadis itu meraih tanganku.
“Moon, namaku moon. Kamu harus mengingatnya, namaku moon”
Aku terperanjat saat gadis itu meraih tanganku aku langsung membuang tangannya
saat dia menyalami tanganku dengan sangat dingin lebih lagi saat dia mengatakan
bahwa namanya moon. Tangannya benar-benar dingin seperti es, Siapa dia
sebenarnya? Kenapa dia memintaku untuk mengingat namanya? Apakah dia
benar-benar vampir? Seluruh tubuhku kaku, aku tak bisa menggerakkan kakiku,
berteriakpun tak mampu. Aku berharap bahwa aku menghilang dari dunia, mata
tajam itu terus melihatku dengan penuh harap. Apa sebenarnya yang dia harapkan
dariku? Apakah dia benar-benar menginginkan darahku?
Mereka selalu bercerita bahwa gadis vampir selalu muncul
saat mega merah mengilang
Mereka selalu bilang bahwa gadis itu selalu muncul pada
saat bulan purnama
Mereka selalu bilang bahwa gadis vampir itu hanya muncul
di hadapan mangsanya
Dan gadis itu, gadis vampir itu menghampiriku
Apakah kisah konyol yang mereka ceritakan benar adanya?
Apakah dia benar-benar gadis vampir?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar